PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PERKANTORAN DENGAN METODE WATERFALL
Seiring
dengan perkembangan sebuah perusahaan kebutuhan akan software aplikasi perkantoran
baik local maupun online sangat penting untuk dapat meningkatkan aktifitas dan
produktifitas kerja dalam sebuah perusahaan. Contohnya Sofware aplikasi
Accounting, Payroll, Warehouse, ERP, SAP, Website, dll.
Untuk
memudahkan dalam hal perancangan aplikasi diperlukan tahapan-tahapan agar
program dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan, tidak asal coding atau langsung
main buat begitu saja. Berikut salah satu tahapan pengembangan Software
Aplikasi dengan Waterfall :
Waterfall atau Classic life Cycle
1. Scope : menganalisa scope atau cakupan
dari software yang akan kita buat.
2. Software Requirement : menganalisa software apa saja yang akan dibutuhkan sebagai sarana pendukung dalam proses pengembangan yang akan kita buat.
3. Analisa : Proses dimana kita memikirkan apa yang dapat dilakukan software yang akan kita buat kelak.
4. Perancangan :Perancangan dimana kita merancang struktur dari software yang akan kita buat.
5. Implementasi : Implementasi adalah proses melaksanakan,eksekusi, atau praktek dari rencana, metode, atau desain dalam pengembangan perangkat lunak.
6. Pengujian : Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari software yang telah kita kembangkan sebelum dipakai oleh user atau pengguna.
2. Software Requirement : menganalisa software apa saja yang akan dibutuhkan sebagai sarana pendukung dalam proses pengembangan yang akan kita buat.
3. Analisa : Proses dimana kita memikirkan apa yang dapat dilakukan software yang akan kita buat kelak.
4. Perancangan :Perancangan dimana kita merancang struktur dari software yang akan kita buat.
5. Implementasi : Implementasi adalah proses melaksanakan,eksekusi, atau praktek dari rencana, metode, atau desain dalam pengembangan perangkat lunak.
6. Pengujian : Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari software yang telah kita kembangkan sebelum dipakai oleh user atau pengguna.
Ada dua tahapan dalam pengujian :
1. Black box testing
Black box testing pengujian perangkat lunak sebagai “kotak hitam” – tanpa pengetahuan tentang pelaksanaan internal.
Black box testing pengujian perangkat lunak sebagai “kotak hitam” – tanpa pengetahuan tentang pelaksanaan internal.
2. White box testing
White box testing adalah pengujian yang memiliki akses ke struktur data internal dan algoritma termasuk source code.
White box testing adalah pengujian yang memiliki akses ke struktur data internal dan algoritma termasuk source code.
Demikian
langkah – langkah penggunaan metode waterfall. Dengan metode waterfall
pengembangan software akan lebih terarah dan sesuai dengan apa yang menjadi
kebutuhan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.